Mengukur Tingkat Kemahiran Berbahasa Indonesia Siswa MAN 14 Jakarta dalam UKBI
Jakarta (Humas
MAN 14 Jakarta) – Madrasah
Aliyah Negeri 14 Jakarta melaksanakan kegiatan Uji Kemahiran
Berbahasa Indonesia (UKBI) yang
sudah dijadwalkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) yang merupakan bagian dari
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Jum’at (11/10/2024).
UKBI adalah sarana
uji untuk mengukur tingkat kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia, baik
lisan maupun tulis. Materi UKBI meliputi empat
kemahiran berbahasa, yaitu mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara.
Selain itu, UKBI mengujikan kaidah bahasa Indonesia. Kelima materi tersebut
disajikan ke dalam lima seksi pengujian, yaitu Seksi I Mendengarkan, Seksi II
Merespons Kaidah, Seksi III Membaca, Seksi IV Menulis, dan Seksi V Berbicara.
Hasil
UKBI peserta uji dipetakan ke dalam tujuh peringkat, yaitu peringkat I–VII;
tujuh predikat dari yang tertinggi ke yang terendah, yaitu Istimewa, Sangat
Unggul, Unggul, Madya, Semenjana, Marginal, dan Terbatas (Isu Unggul
Managitas); dan tujuh rentang skor dari peringkat tertinggi ke terendah dan
predikat istimewa ke terbatas.
Kegiatan
UKBI di MAN 14 Jakarta diikuti oleh 100 peserta didik kelas XII, mengingat
ditahun ini mereka akan menggelar kelulusan tingkat SMA/MA. Peserta didik
sangat antusias dan bersemangat mengikuti UKBI dan mereka telah mempersiapkannya
dengan baik. UKBI yang dilaksanakan di ruang aula terbagi menjadi dua sesi
secara bergantian dan diawasi oleh tim UKBI dari Badan Bahasa serta guru- guru
bahasa Indonesia.
“Kami
termotivasi untuk mengikuti kegiatan UKBI karena akan mendapatkan sertifikat
berstandar nasional yang setara dengan TOEFL atau IELTS dan bisa digunakan
untuk berbagai kebutuhan, seperti melamar pekerjaan, pengajuan beasiswa, dan masuk
di perguruan tinggi”, ujar Muhammad Fitra Rizky salah satu peserta yang
memperoleh predikat unggul dalam UKBI.
Usman
Ali Kepala MAN 14 Jakarta berharap dengan adanya UKBI ini, peserta didik dapat
lebih mencintai dan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan
benar sebagai identitas serta alat pemersatu bangsa. Selain itu, semoga peserta
didik memiliki sikap positif dan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia sebagai
alat komunikasi di lingkungan sekolah dan masyarakat./stw